Yang menjadi pertanyaan bagi para kosmolog selama beberapa dekade adalah, seberapa besarkah alam semesta ini.
Secara umum diyakini bahwa alam semesta ini tercipta lewat peristiwa Big Bang, sekitar 13,7 milyar tahun lalu.
Namun kini, para ilmuwan meyakini bahwa luasnya alam semesta ini paling tidak 250 kali dibandingkan dengan apa yang dapat terlihat.
Sejumlah peneliti pada Universitas Oxford dan Imperial College, London, telah memfokuskan diri pada pengukuran lekukan alam semesta.
Pemimpin penelitian, Mihran Vardanyan dan tim telah sampai pada suatu metode kompleks baru tentang penganalisaan terhadap semua penelitian sebelumnya yang mereka sebut metode Bayesian.
Sebagai pengalihan berbagai pertanyaan, bagaimana perbedaan pola-pola dari alam semesta sesuai dengan data, mereka sepertinya membenarkan data dengan pola berbeda.
Salah satu sumber data utama yang mereka gunakan adalah mengukur ukuran gelombang alam semesta awal yang mengalami pembekuan dalam latar belakang gelombang mikro kosmik—atau osilasi akustik bayornik—dengan menggunakan teleskop antariksa.
Hal ini menunjukkan setidaknya 250 kali lebih besar dibandingkan volume Hubble, yang hanya seukuran alam semesta yang terlihat.
Dr. Vardanyan mengatakan, “Kami telah mendemonstrasikan bagaimana asumsi pertama dapat mempengaruhi analisis.”
“Dengan menggunakan asumsi para astronom modern, yang mendukung sebuah alam semesta pipih, 98 persen kemungkinan bahwa alam semesta ini memang benar-benar pipih.”
“Namun kami juga menggunakan kalkulasi yang dimulai dari asumsi lebih awal, yang mengubah hal tersebut menjadi 46 persen bahwa sebuah alam semesta pipih kemungkinannya lebih kecil.”
“Dalam kasus ini, juga menjadi lebih sulit untuk membedakan beberapa pola yang ada.”
Para ilmuwan belum lama ini telah memecahkan ukuran alam semesta yang terlihat dengan menggunakan data Hubble.
Januari lalu, para astronom telah menemukan obyek tertua dan terjauh pada alam semesta ini—sebuah galaksi sangat jauh sekitar 13,2 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Gugusan bintang, gas dan debu juga telah terdeteksi oleh Hubble ketika mengorbit Bumi.
Galaksi ini begitu jauh, para ilmuwan mengamatinyan pada saat alam semesta tersebut dalam masa pertumbuhan, sekitar 480 juta tahun setelah Big Bang.
Sumber : http://www.zonaunik.com
0 komentar:
Posting Komentar